1. Asal Usul Desa

Desa Saing Prupuk merupakan desa yang terletak di kecamatan Batu Engau. Desa Saing Prupuk merupakan pemekaran dari desa Petangis yang termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pembentukan 9 (Sembilan) Desa di Kabupaten Paser.

Datok pekoy juga menjelaskan bahwa pada mulanya sebagian besar wilayah dari desa saing prupuk dahulunya merupakan hutan belantara. Kemudian pada tahun 1982 pemerintah Indonesia melalui PT. UTAH melakukan survei geologi kandungan batu bara yang ada di wilayah desa Petangis (sebelum pemekaran), dan dari hasil survei itu diketahui bahwa kandungan batu bara disekitar wilayah tersebut cukup besar. Pada tahun 1990 beberapa perusahaan besar seperti PT. BHP Kandilo Coel Indonesia, PT. Darma Henwa dan PT. Pamapersada Nusantara melakukan eksplorasi batu bara di sekitaran desa Petangis.

Dikarenakan letak Keluang RT. 03 (nama tempat sebelum menjadi desa Saing Prupuk) jauh dari pusat pemerintahan desa Petangis maka pembangunan dan perkembangan perekonomian di desa Petangis saat itu tidak/ kurang berdampak di wilayah Keluang RT. 03, Hingga pada tahun 2008 warga Keluang mengusulkan untuk dilakukan pemekaran wilayah desa.

Setelah dilakukan pemekaran desa pada tahun 2012, jabatan kepala desa dijabat oleh Teguh Haryanto (kepala UPTD Tahura Lati Petangis) sebagai Pejabat Kepala Desa selama ±1 tahun yaitu tahun 2012-2013, kemudian warga desa Saing Prupuk melakukan pemilihan kepala desa dengan calon yaitu:

1. Jamadi,
2. Syamsuri, dan
3. Uhkadi Azis Imtikam.

Melalui pemilihan tersebut terpilihlah kepala desa definitif pertama, dan berikut ini adalah daftar Pejabat (Pj) dan Kepala Desa yang menjabat sejak tahun 2012 sampai sekarang:

Penduduk asli desa Saing Prupuk berasal dari suku Paser Pematang dengan bahasa yang digunakan kesaharian adalah bahasa paser dengan logat pematang. Sebelum penduduk desa Saing Prupuk mengenal perkebunan sawit, sebagian besar penduduk pribuminya hidup dari hasil hutan. Sumber hutan yang diambil oleh penduduk pribumi adalah kayu gaharu, rotan dan beberapa hewan yang hidup di hutan seperti payau (sejenis rusa), kancil dan kijang. Secara budaya, penduduk desa Saing Prupuk masih mempertahan beberapa budaya yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.